Judul : Point of Retreat
Penulis : Colleen Hoover
Alih bahasa : Shandy Tan
Editor : Ambhita Dhyaningrum
Desain sampul : Edward Iwan Mangopang
Setting : Anton M.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2013
Tebal : 352 hlm.
ISBN : 978-979-22-7876-7
Hai guys udah lama nih ga posting lagi, Yap karena gatau harus nulis apa lagi, jadi admin milih lanjutin sinopsis novel karya Colleen Hoover ini. Berhiubung novel ini series, jadi admin bakal kasih sinopsis singkat semua series terjemahannya.
Beberapa tahun terakhir sungguh bukan rentang masa yang Will sukai. Sudah lebih dari tiga tahun berlalu, sejak kedua orangtuanya meninggal mendadak dan membuatnya harus membesarkan adiknya seorang diri. Keputusan Vaughn –mantan Will- mengakhiri jalinan kasih mereka yang sudah berjalan dua tahun, tak lama setelah kematian orangtuanya, sama sekali tidak menolong. Kepedihannya makin sempurna, saat Will terpaksa melepas beasiswanya. Keluar dari universitas dan kembali ke Ypsilanti untuk menjadi wali adiknya, Caulder merupakan salah satu keputusan terberat yang pernah diambil, namun sekaligus keputusan terbaik.
Setiap hari sepanjang tahun berikutnya, Will jalani dengan belajar membiasakan diri terhadap segalanya; membiasakan diri dengan patah hati, membiasakan diri hidup tanpa orangtua dan menjalani hal-hal mendasar menjadi orangtua, sekaligus sebagai tulang punggung satu-satunya untuk keluarga. Jika sekilas balik, rasa-rasanya Will tidak akan sanggup menjalani semua itu tanpa Caulder. Hanya dialah yang membuat Will sanggup bertahan. Syukurlah Will memiliki kasih seperti Layken yang bernasib sama dengannya; sudah tidak memiliki orangtua dan harus mengurus sang adik.
Julia tidak hanya membuat surat biasa untuk Layken dan Will, tapi juga menuliskan beberapa hal di guntingan-guntingan kertas lalu melipatnya menjadi bintang. Isinya berupa kutipan-kutipan inspirasional, lirik yang menginspirasi, atau sekadar nasihat bagus dari orangtua. Julia berpesan agar Layken dan Will membuka dan membaca pesan-pesan dalam bintang ini jika saat benar-benar membutuhkannya. Saat mereka mengalami hari yang buruk, jika mereka bertengkar, ataupun sekadar butuh sesuatu untuk mendongkrak semangat. Mereka boleh membuka satu bintang bersama-sama, boleh juga sendirian. Julia hanya ingin ada sesuatu yang bisa Layken dan Will jadikan pembangkit semangat jika dan ketika mereka membutuhkannya.
Dari sekian tokoh, aku menjatuhkan pilihan pada Kiersten. Tingkahnya yang polos dan apa adanya meski terkesan sok dewasa ini sungguh menggemaskan. Penjabarannya tentang kupu-kupu unik juga, saat minta bayaran kepada Will agar bisa berbaikan dengan Layken, belum lagi impiannya sesaat setelah kecelakaan yang ingin makan daging, pokoknya Kiersten ini tidak seperti remaja berumur sebelas tahun pada umumnya. Benar-benar kece!
Oya, Grandpa-nya Will juga lucu. Bayangkan seseorang yang sudah lanjut usia, sibuk main twitter. Bayangkan betapa bahagianya beliau ketika presiden mem-follownya. Belum lagi ceramahnya kepada Will tentang betapa pentingnya anak muda memiliki akun-akun media sosial. Kece ih Granpa ini ;)
Dan tokoh yang paling menyebalkan tentunya Vaughn, si mantan Will ini. Meski cuma nongol beberapa kali di novel ini, tapi rasanya pengen kepruk. Ada, ada banget manusia macam Vaughn ini dalam kehidupan nyata.
“Kalian sama-sama tidak memiliki ibu atau ayah untuk dimintai nasihat mengenai sebuah hubungan. Kalian sama-sama tidak punya siapa pun untuk jadi tempat bersandar dan menangis bila keadaan terasa berat, padahal keadaan pasti bertambah berat. Tak seorang pun dari kalian punya seseorang untuk dituju seandainya ingin berbagi kesenangan, kebahagiaan, atau perasaan sakit hati. Kalian sama-sama berada di pihak yang tidak beruntung jika dihadapkan pada aspek cinta ini. Kalian berdua hanya memiliki satu sama lain, dan oleh karenanya, kelak kalian harus berusaha lebih keras lagi membangun dasar yang kokoh bagi masa depan kalian bersama. Kalian bukan hanya menjadi cinta bagi satu sama lain; kalian juga menjadi satu-satunya kepercayaan diri bagi satu sama lain." - Surat Julia untuk Will dan Layken.
So, sudahkan kalian penasaran dengan isi novel ini? Yuk buruan baca biar ga makin penasaran. Dijamin kece deh guys :))
0 comments:
Post a Comment